Jika Bentrok TNI-Polri Terulang, Jokowi Diminta Beri Sanksi Pangdam-Kapolda

Rabu, 22 Maret 2017 - 10:27:43


Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin
Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin / KOMPAS.COM

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, Presiden Joko Widodo harus turun tangan langsung menyelesaikan kasus bentrokan antara TNI-Polri. Tingginya intensitas bentrokan yang terjadi, membuat kasus itu bukan lagi sebagai sebatas pelanggaran disiplin semata, tapi sudah mengarah kepada demoralisasi instansi.

"Presiden harus serius turun tangan meminta pertanggungjawaban perwira level atas, setingkat Pangdam dan Kapolda. Ini sudah bukan disebut pelanggaran disiplin lagi, tapi sudah menjurus demoralisasi," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senin (31/8/2015).

Hasanuddin menuturkan, dalam setiap kasus bentrokan, para pelaku bukan lagi perorangan, melainkan melibatkan hubungan kelompok. Hal ini menunjukkan sudah tidak ada lagi rasa takut yang dimiliki masing-masing prajurit atas hukuman atau sanksi yang akan dijatuhkan kepada mereka jika berbuat kesalahan.

"Mulai dari perwira rendah, panglima, kepala staf bahkan presiden sudah turun. Tapi tak ada hasilnya. Konflik terus saja berlanjut," ujar politisi PDI-P itu.

Ia menambahkan, permintaan tanggung jawab kepada pangdam dan kapolda perlu dilakukan agar mereka serius mengantisipasi konflik yang akan terjadi. Ia khawatir, jika konflik terus berlangsung, tak hanya integritas aparat saja yang akan dikorbankan.

"Tapi bisa menjurus konflik yang lebih besar. Dan kepercayaan rakyat lama kelamaan akan pudar. Siapa yang akan mengawal NKRI kalau mereka sibuk berkelahi?" ucapnya.

Bentrok TNI-Polri terjadi di sirkuit permanen Sport Center Jalan Stadion, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu kemarin. Dalam kejadian itu, seorang anggota Kompi Senapan B Yonif 732, Prada Yuliadi, tewas tertembak.

Bentrokan itu diduga akibat dipicu kesalahpahaman. Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, sejumlah anggota Kodim 1401/Majene sedang menonton balapan di sirkuit permanen Sport Center Polman.

Saat itu, Praka Rusmono (34) yang merupakan Caraka Tuud Dim 1401/Majene menonton balapan dengan kru MMS Racing Team Majene, Umar (27), warga BTN Linomaloga, Kelurahan Talumu, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene. Mereka didatangi beberapa anggota Patmor dan diminta untuk tidak menonton di atas lintasan balapan.

Salah satu rekan Praka Laksmono, anggota MMS Team Racing Majene terkena tongkat anggota Patmor sehingga hampir terjatuh di parit. Tidak terima dengan hal itu, Praka Laksmono menghampiri anggota Patmor dan menegurnya. Tidak terima anggotanya ditegur, anggota Patmor lainnya datang dan mengeroyok Praka Laksmono.

Perkelahian pun berhasil diredam, setelah Kepala Polres Polewali Mandar AKBP Agoeng Adi Koerniawan dan Kepala Seksi Operasi Komando Distrik Militer 1402/Polmas Kapten Martani tiba di lokasi dan mendamaikan kedua belah pihak.  



Sumber: KOMPAS.COM